Cara Mendidik Anak Menerima Kekalahan

Cara Mendidik Anak Menerima Kekalahan
Ilustrasi bermain bersama anak. Credit: Freepik

Bagikan :


Mengikuti perlombaan dapat mengembangkan potensi anak dan melatih rasa percaya dirinya. Dalam berlomba, tentu ada pihak yang menang dan kalah. Selain mempersiapkan diri untuk menang, anak-anak juga perlu belajar menghadapi kekalahan.

 

Cara Mendidik Anak Menerima Kekalahan

Sebagai orang tua, salah satu tugas yang perlu dilakukan adalah mendidik anak-anak agar memiliki sikap dan budi pekerti yang baik. Mendorong anak untuk ikut berkompetisi merupakan salah satu cara mendidik anak agar mau bekerja keras, melatih percaya diri, mampu mengevaluasi diri, dan mengembangkan sikap tekun.

Menang atau kalah dalam sebuah kompetisi adalah hal yang wajar. Namun, tidak semua orang bisa dengan lapang dada menerima kekalahan yang dialami. Bagi orang tua, penting untuk melatih anak agar dapat menerima kekalahan dengan baik demi perkembangan emosi dan sosialnya.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melatih anak agar dapat bersikap sportif:

Ajarkan untuk berdamai dengan kekalahan

Sebelum mengikuti lomba, jelaskan pada anak bahwa dalam setiap kompetisi pasti akan ada yang menang dan kalah. Ketika anak merasa sedih karena kalah, tekankan padanya bahwa sedih atau gagal adalah hal yang wajar. Biarkan anak mengungkapkan kesedihannya, namun ingatkan anak agar tidak terlalu berlarut-larut pada kegagalannya.

Jika disikapi dengan baik, kekalahan dalam lomba bisa menjadi ajang evaluasi diri untuk belajar dari kesalahan serta memperbaiki diri di masa depan.

Baca Juga: Tips Mendidik Anak Agar Tidak Memiliki Sikap Materialistis

Ikuti aturan yang ada

Ketika berkompetisi, penting untuk mengajarkan anak agar menghormati aturan yang ada. Patuh pada aturan dapat membantu anak bersikap sportif dan menghindari perbuatan curang. Dengan menanamkan pada anak sikap menghormati aturan yang berlaku akan menjauhkan anak dari perilaku menghalalkan segala cara untuk menang. 

Fokus pada perbaikan diri 

Dalam menghadapi kekalahan, alih-alih menyalahkan orang lain dan menuduh tim lain berbuat curang, sebaiknya latih anak untuk fokus pada perbaikan kekurangan diri.

Ketika anak mau menerima kekurangannya dan berusaha untuk memperbaikinya, berikan apresiasi agar anak dapat bersabar dan bekerja keras dalam menghargai proses, mampu melihat sejauh mana ia berkembang hingga pada akhirnya ia mampu menumbuhkan rasa percaya dirinya kembali. 

Baca Juga: Tips Kunjungan Pertama Anak ke Dokter Gigi

Beri contoh

Anak bisa belajar menghadapi kegagalan dengan lebih baik dari contoh yang Anda berikan. Misalnya, Anda bisa menceritakan keegagalan yang Anda alami, bagaimana Anda menyikapinya, dan apa pelajaran yang bisa diambil dari kegagalan tersebut. Dengan menceritakan kegagalan Anda, anak akan belajar bahwa kalah atau gagal adalah hal yang wajar dan bisa dialami siapa saja.

Apresiasi kerja keras anak

Ketika anak sudah berlatih dengan keras dan tetap menghadapi kekalahan, Anda bisa memberikan apresiasi berupa hadiah. Hadiah ini bisa menjadi penyemangat bagi anak untuk berlatih dan berkompetisi sesuai aturan.

 

Tidak mudah menerima kegagalan, baik pada anak dan dewasa. Namun penting bagi orang tua untuk melatih anak menerima kegagalan agar anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang mampu belajar dari kegagalan, mudah bersyukur, dan tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya.

Jika Anda membutuhkan informasi seputar cara mendidik anak, Anda bisa berkonsultasi ke psikolog atau manfaatkan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 26 Agustus 2024 | 05:59